Pages - Menu

31.1.15

NASI JAGUNG KOMPLIT

Niat banget bikin Nasi Jagung Komplit ini buat ikut meramaikan NCC Pangan Lokal Weeks..padahal biasanya juga gampang banget dapetin nasi jagung ini di warung-warung. Karena belum ada yang share..baiklah bikin sendiri saja dan dishare resepnya, semoga bermanfaat. 


Nah lhoo...banyak kan atributnya? Ini nasi jagung komplit favorit saya..ada tumis pepaya muda, rempeyek teri & ikan asin, urap sayuran / pecel, ngga ketinggalan mendol tempe. Nih resepnya yaa..

Nasi Jagung Komplit
by Rosy Indriati

Nasi Jagung

Bahan :
250 gr beras jagung (bisa beli jadi atau dibuat dari jagung pipil kering yang ditumbuk)
500 ml air mendidih

Cara Membuat :
1. Cuci bersih, rendam beras jagung 2 malam, tiriskan.
2. Tumbuk beras jagung hingga lebih halus lagi.
3. Masukkan beras jagung ke dalam panci, siram dengan 500 ml air mendidih, aduk-aduk, masak diatas api hingga air terserap habis.
4. Didihkan air di dalam kukusan, masak beras jagung selama kurang lebih 30 menit/hingga matang
5. Nasi jagung siap dinikmati


Mendol Tempe





Bahan :
200 gr tempe 
(saya sengaja pakai tempe yang sudah 3 hari di kulkas, warnanya kehitaman)
50 ml air
2 sdm tepung terigu
setengah sdm tepung beras

Bumbu diulek halus :
4 buah cabe rawit (pedas sesuai selera)
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
2 ruas kencur
4 lembar daun jeruk
Setengah sdt garam

Cara Membuat :
1. Cuci tempe, kukus sebentar hingga matang, ulek sampai hancur (jangan terlalu halus)
2. Campur rata tempe dengan bumbu halus
3. Tambahkan tepung terigu dan tepung beras, tambahkan kurang lebih 50 ml air (secukupnya) hingga adonan bisa dibentuk, aduk rata.
4. Bentuk bulat – bulat lonjong, goreng dengan api sedang hingga matang kecoklatan


Tumis Pepaya Muda



Bahan :
250 gr pepaya muda, rajang memanjang, remas dengan 2 sdm garam hingga lentur, cuci bersih, tiriskan.
30 gr ebi, cuci bersih, tiriskan
1 papan petai, kupas, belah menjadi dua
2 ruas lengkuas, memarkan
2 buah cabe merah besar, iris tipis
3 lembar daun salam
4 sdm kecap manis
1 sdt garam
2 sdt gula

Bumbu dihaluskan :
5 buah cabe rawit (pedas sesuai selera)
3 siung bawang putih
6 siung bawang merah


Cara Membuat :
1. Tumis bumbu halus dengan daun salam dan lengkuas hingga harum.
2. Masukkan ebi, tumis rata
3. Masukkan pepaya muda, tumis terus hingga bumbu meresap dan tercampur rata
4. Masukkan gula, garam, dan kecap manis, aduk rata.
5. Masukkan petai dan irisan cabe merah, aduk rata, matikan api, siap disajikan.


Rempeyek Teri/Ebi/Ikan asin



Bahan :
100 gr ikan teri/ebi, cuci bersih
4 sdm tepung sagu/kanji
1 sdm tepung beras
Air secukupnya

Bumbu halus :
4 biji kemiri
4 siung bawang putih
1 sdt ketumbar
Stgh sdt garam (sesuai selera)
5 lembar daun jeruk



Cara Membuat :
1. Campur bumbu halus, tepung kanji, tepung beras, dan air secukupnya hingga kekentalan yang diinginkan (jangan terlalu kental agar rempeyek tidak keras)
2. Masukkan ikan teri/ebi, aduk rata
3. Goreng sesendok demi sesendok dengan dituang dipinggiran wajan agar hasilnya tipis-tipis.
4. Angkat setelah matang kecoklatan.


Urap Sayuran



Bahan :
1 ikat daun kenikir, rebus hingga matang, tiriskan
1 ikat kacang panjang, rebus hingga matang, tiriskan
Segenggam taoge panjang, siangi, rendam dengan air mendidih sebentar, tiriskan
(sayuran bisa apa saja sesuai selera)

200 gr kelapa sedang, parut memanjang

Bumbu dihaluskan :
1 buah cabe merah besar
3 buah cabe rawit (pedas sesuai selera)
1 sdt terasi
4 lembar daun jeruk
2 ruas kencur
1 ruas lengkuas
3 buah cabe rawit
2 siung bawang putih
stgh sdt garam / sesuai selera
1 sdt gula / sesuai selera

Cara Membuat :
1. Campur rata kelapa parut dengan bumbu halus, masukkan ke dalam plastik, ikat, kukus hingga matang.
2. Campur rata bumbu kelapa, urap dengan sayuran rebus, sajikan.
(bumbu kelapa bisa mentah tanpa dikukus terlebih dahulu, namun tidak akan tahan lama)

Ribet? Banget...heheh.. Tapi paling tidak kan sudah pernah bikin nasi jagung komplit sendiri biarpun mungkin sekali seumur hidup..:-D

KARE KEPITING

Ini menu favorit anak-anak saya.. walaupun terkadang emaknya males nyuapinnya karena mereka gak bisa 'mrithili' sendiri kepitingnya.. Kalau makan pakai ini, ditambah nasi berapapun mereka ga akan protes....tetep lahap..hehehe





Happy lunch !

30.1.15

BUBUR SAGU

Niat meramaikan Event Pangan Lokal weeks NCC, jadi mikir mau bikin sesuatu yang simpel tapi pas sesuai tema. Mengingat - ingat makanan apa saja yang pernah saya nikmati berbahan pangan lokal, akhirnya muncul Bubur Sagu. Saya memang penggemar segala macam bubur. Tapi yang satu ini sudah sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah lagi saya nikmati sejak 15 tahun terakhir. Mengapa? Ya karena bubur ini tidak lazim ditemukan dijual oleh tukang-tukang bubur maupun jajan pasar kebanyakan. Dan dulu saya bisa menikmatinya juga bukan karena beli, tapi mama yang buatin. 





Ide sudah didapat, langsung deh telpon mama nanya-nanya resepnya ;-)
Hunting sagu ternyata gampang-gampang susah di pasar tradisional.. Kebanyakan orang taunya sagu yang berbentuk tepung. Jarang sekali orang kenal sama model sagu yang dipadatkan berbentuk kotak-kotak kecil seperti roti tawar yang dikeringkan (tapi keras) itu. Makanya di foto saya tampilkan si sagu yang tinggal satu-satunya (maksa), hehe. Dulu waktu saya kecil sering dioleh-olehin sagu ini sama tante yang tinggal di Ternate, mengingat sagu memang dikenal sebagai makanan pokok penduduk Indonesia timur, khususnya Maluku dan Papua. Balik ke hunting sagu, alhamdulillah ketemu juga sama penjual sagu yang sepertinya satu-satunya di seantero pasar dan stand-nya di pojokan yang tidak terlalu ramai dilewatin orang pula.. 

Oke sudah cukup ceritanya, sekarang ke resepnya saja ya..

Bubur Sagu
by Rosy Indriati

Bahan :
   4  potong sagu (kurang lebih ukuran 8 x 8 cm)
1,5  liter air, didihkan
   3 lembar daun pandan, potong-potong
100 gr gula merah diserut
   4  sdm gula pasir
500 ml santan (dari setengah buah kelapa sedang)
1  sdm tepung beras (optional)
0,5  sdt garam
buah nangka secukupnya, potong - potong dadu atau memanjang (optional)


Cara Membuat :

I. Bubur :
  1. Cuci bersih sagu, dalam panci rendam sagu dengan 1,5 liter air mendidih hingga hancur kurang lebih 1 jam. (Terkadang setelah 1 jam atau lebih masih ada bagian sagu yang keras tidak mau hancur. Agar hasil bubur mulus, singkirkan saja bongkahan yang keras atau saring dan tekan-tekan dengan sendok agar hancur rata).
  2. Panaskan bubur dengan api sedang dan sambil diaduk.
  3. Masukkan gula merah, gula pasir, dan daun pandan, aduk hingga larut merata dan mengental (kurang lebih setengah jam).
  4. Jika sudah mengental, masukkan potongan buah nangka, aduk sebentar hingga aromanya keluar, matikan api, angkat
II. Santan :
  1. Larutkan 1 sdm tepung beras dengan sedikit air. 
  2. Masukkan larutan tepung beras ke dalam santan, aduk rata.
  3. Panaskan santan diatas api sedang, masukkan daun pandan, garam, aduk terus hingga santan mengental dan mulai naik, segera matikan api. (agar santan tidak pecah)
Sajikan bubur dengan santannya.

Mudah sekali bukan? Anehnya kok tidak banyak yang bikin bubur ini ya..padahal enak banget. Semalam begitu matang langsung habis 2 mangkok kecil. Buru-buru disimpan di kulkas biar ga abis buat difoto tadi pagi.. 
Happy ending story, lunas sudah nostalgia sama si Bubur Sagu sekaligus partisipasi di event Pangan Lokal.. Ternyata rasamu tidak pernah berubah, tetap enak seperti yang dulu pernah kuingat..(lebaydotcom).


SOTO AYAM LAMONGAN

Inilah hidangan yang tidak pernah absen di hari Lebaran keluarga saya. Mungkin terkesan biasa..banyak kan soto lamongan dijual di warung? Tapi ho ho..tunggu dulu.. karena ini resep Mama saya, jadi istimewa.. Setidaknya bagi kami keluarga besarnya. Namun secara umum pendapat 'outsider' yang pernah mencicipinya sih memang soto ini extraordinary rasanya. 


Ngga percaya? Coba saja bikin ya, walau agak ribet karena atributnya bejibun.. Dijamin, ga akan pernah pengen jajan soto di luaran lagi..


Let's try the recipe :


SOTO AYAM LAMONGAN
(by Rosy Indriati)

Bahan :
1 ekor ayam kampung
4 liter air
2 batang serai memarkan
5 lembar daun jeruk
3 batang daun bawang rajang
daun seledri secukupnya
3 sdm minyak goreng
4 sdt garam / sesuai selera
2 sdt gula / sesuai selera
1 sdt kaldu ayam bubuk (optional)

10 buah udang rebus, kupas kulitnya, blender halus dengan sedikit air
(udang jerbung sebesar jari)

Bumbu dihaluskan :
15 siung bawang merah
10 siung bawang putih
2 ruas jari kunyit
1 ruas jari jahe
3 sdm ketumbar

Sambal :
10 cabai rawit
  1 cabai merah besar buang bijinya
  2 buah kemiri
  1 siung bawang putih
 (rebus semua, blender/ulek halus tambahkan sedikit gula & garam sesuai selera)

Koya :
20 krupuk udang goreng dihaluskan bersama dengan 2 sdm bawang putih goreng

Pelengkap :
Kentang rebus, kupas, iris-iris tipis
Telur rebus
Kol (kobis), rajang
Soun, rendam dengan air beberapa saat hingga lunak, tiriskan
Bawang goreng
Jeruk nipis
Krupuk udang

Cara membuat :
1.  Didihkan air, masukkan ayam kampung, masak hingga ayam matang (tidak perlu sampai empuk), angkat ayam, saring air kaldunya, sisihkan.
2.  Tumis bumbu halus dengan 3 sdm minyak, bersama dengan batang serai dan  daun jeruk hingga harum dan kesat.
3.  Masukkan bumbu tumis ke dalam air kaldu, didihkan kembali, masukkan blenderan udang rebus, aduk rata. Masukkan ayam, tambahkan gula, garam dan kaldu bubuk. Masak hingga bumbu meresap ke daging ayam, angkat kembali ayam, tiriskan. (kurleb 15 menit)
4.  Tambahkan daun bawang pre rajang, bawang putih & bawang merah goring, daun seledri ke dalam kuah soto.
5.  Jika sudah tiris, goreng ayam sebentar agar kesat saja (jangan terlalu kering). Setelah digoreng dan dingin, daging ayam bisa diiris tipis-tipis. (tulangnya masukkan ke kuah soto, agar lebih enak lagi setelah dipanaskan berkali-kali)
6.  Soto ayam lamongan siap diracik dan disajikan :  nasi putih, taburi soun, kol rajang, seledri Rajang, kentang rebus iris, telur rebus iris, daging ayam iris, siram kuahnya panas-panas, taburi 1 sdm koya, sejumput bawang merah goreng, tambahkan sedikit sambal dan perasan seiris jeruk nipis. Jika dirasa kurang asin, bisa ditambahkan sedikit kecap asin di mangkok/piring penyajian.


Bikin keroncongan yaa... disantap dengan lontong segeeerr lho! 

BUNTIL

Kenal makanan satu ini? Yup, sejenis bothok, tapi 'bungkus'nya bisa dimakan. Makanan favorit saya sedari dulu.. Kalau sudah dibuatin ini sama Mama, hmmm...ga bakal cukup nasi sepiring.. :-)
Cerita sedikit, saya termasuk anak yang beruntung punya Mama yang jago memasak..enak-enak semua masakannya. Tapi beliau-nya tidak sampai merambah ke dunia perbakingan..beda sama saya, yang cenderung lebih hepi mainan sama oven, mixer, dan kawan-kawannya. Tapi ga tau kenapa, belakangan saya 'insyaf' bahwa ilmu memasak Mama saya sangatlah berharga, dan saya rugi kalau tidak mewarisinya.. Maka, here I am, learn to cook much from her. Dimulai dari masakan yang paling saya suka..
Ini salah satunya...saya harus bisa bikin sendiri karena memang favorit banget..


Foto ini dibikin sekaligus 'bulan madu' sama si 50mm/1.4 yang diijabkabuli kemarinnya..heheh maruk ceritanya. Bahagiaaa..sudah memboyong lensa idaman, maunya jepret-jepret terus.



Yang mau resepnya, ini nih :


BUNTIL
By Rosy Indriati

Bahan :

Pembungkus :
1 ikat daun singkong/daun pepaya/daun talas (pilih yang lebarnya sesuai/mencukupi)

Isi :
Setengah buah kelapa muda parut
Tempe (kurleb ukuran 5x5x5 cm) potong dadu, kukus
100 gr daging tetelan
50 gr teri jengki/medan
100 ml air kelapa

Bumbu iris :
4 buah cabe besar hijau potong – potong  1 cm
2 buah tomat hijau potong - potong
Segenggam kemangi

Bumbu halus :
8 siung bawang putih
2 ruas kencur
5 buah cabe rawit atau sesuai selera
1 buah cabe merah besar
1 ruas lengkuas
Gula secukupnya sesuai selera
Garam secukupnya sesuai selera
Santan encer untuk merebus (optional)

Cara membuat :
1.    Urap bahan isian menjadi satu, tambahkan bumbu halus, campur rata.
2.    Tata daun singkong selang seling jarinya agar isian tidak bocor (gunakan 2 atau 3 lembar), masukkan bahan isian (banyaknya sesuai selera, tergantung ukuran buntil yang diinginkan), bungkus rapi hingga isian tertutup, ikat masing-masing buntil dengan tali rafia tipis atau tali kasur.
3.   Tata buntil di dalam panci/wajan, masukkan santan encer hingga buntil tenggelam, rebus dengan api kecil hingga santan habis meresap.
Note :
Memasak buntil bisa juga dengan cara buntil tidak usah diikat, namun dibungkus lagi dengan daun pisang seperti bothok, dikukus dengan api sedang selama kurang lebih 45 menit/sampai daun singkong empuk.
4.   Untuk ‘dressing’ saat penyajian, bisa ditambahkan beberapa sendok santan kental.

‘Dressing’ santan kental :
250 ml santan kental
2 siung bawang merah iris
10 siung cabe rawit utuh
Setengah sdt garam
1 sdt tepung beras (dilarutkan dengan 1 sdm air)
Campur semua bahan ‘dressing’ diatas, panaskan dengan api sedang sambil terus diaduk hingga santan naik dan matang (jangan sampai pecah).

Ribet? Memang. Tapi percayalah...sepadan dengan hasil dan kepuasannya..


Selamat mencoba ya!